skip to Main Content

Memaknai Pendidikan Anak Usia Dini di Saat Pandemi Covid 19

  • UAI

Prioritas pembangunan bangsa Indonesia periode 2019-2024 yang pertama adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM),  dimana leading sektornya berada pada  Lembaga Pendidikan. Setiap jenjang pendidikan merupakan  bagian-bagian dari  keseluruhan sebagai suatu kesatuan  yang tidak terpisahkan guna mencapai tujuan pendidikan. Sebagai suatu system maka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan fondasi dalam pengembangan SDM pada  Pendidikan Dasar, Pendidikan  Menengah dan Pendidikan Tinggi. Untuk itu PAUD sebagai peletakan dasar pendidikan sangat strategis dalam menentukan kualitas pendidikan selanjutya.

Berdasarkan hasil penelitian tentang anak diketahui bahwa  pada usia dini (usia lahir-8 tahun) adalah usia emas “golden age” dimana 80% pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi dengan pesat, 50% diantaranya terjadi pada rentang usia lahir-4 tahun. Jika usia 8 tahun sejajar dengan  kelas 2 SD, maka  momentum 80% perkembangan hampir terlewatkan dan hanya tersisa 20% yang dapat dioptimalkan pada pendidikan selanjutnya. Artinya momentum perkembangan ini tidak akan berulang dan jika tidak distimulasi dalam pendidikan yang berkualitas akan sangat merugikan masa depan anak.  Bahkan UNESCO (2015)  menekankan pentingnya PAUD diantaranya: (1)  sebagai  fondasi awal dalam pendidikan, (2) investasi bagi keluarga dan pemerintah, (4)  untuk menghentikan roda kemiskinan. Untuk  itu UNESCO ingin memastikan bahwa hak setiap  anak untuk memperoleh pendidikan dijamin oleh undang-undang negara yang bersangkutan.

Dalam mendorong kualitas anak/keluarga  dan untuk memperoleh  guru PAUD yang berkualitas perlu kerjasama dan dukungan  orang tua.  Pertama, kerjasama dan dukungan orang tua untuk kualitas anak/keluarga saat pandemic covid 19 seperti memperkuat penanaman karakter   jujur, tanggungjawab, percaya diri, mandiri, sopan, peduli, kerjasama, saling menghargai, kreatif dan sebagainya. Permasalahan utama dalam pengembangan nilai karakter pada anak adalah tidak konsistennya penerapan karakter dalam kehidupan sehari-hari. Sebaiknya pengajaran  nilai-nilai karakter dapat dilakukan melalui contoh nyata  yang dapat dilihat dan dirasakan  anak dalam kehidupan sehari-hari.

Disaat pandemic covid 19 ini, orang tua memiliki kesempatan dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan nilai-nilai kehidupan bagi putra-putri dalam aktivitas seperti tadarusan, tarawih bersama, bersih-bersih, mencuci, memasak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Sesuatu yang sangat mengkhawatirkan saat ini adalah jauhnya keterlibatan  putra putri dalam pekerjaan  rumah tangga. Hal ini terjadi tugas-tugas karena kerumahtanggaan dikerjakan oleh asisten rumah tangga  sehingga kurang mendapatkan perhatian orang tua dalam mendidik putra putrinya. Padahal keterampilan kerumahtanggan sangat diperlukan dalam mengasuh dan mendidik anak usia dini.

Kedua, kerjasama dan dukungan orang tua dalam meningkat kualitas  guru PAUD adalah dengan mendorong putra-putrinya yang telah lulus SLTA sederajat untuk kuliah di PG PAUD. Sebagai guru PAUD, keseimbangan antara karir sebagai guru dengan keluarga tetap terjaga sehingga pengasuhan dan pendidikan dapat terus dilakukan. Banyak contoh ibu muda yang berhenti bekerja untuk mengurus anaknya secara langsung karena khawatir dengan perkembangan anaknya. Kekhawatiran orang tua sangat beralasan karena banyak  kasus asisten rumah tangga yang melakukan kekerasan, pelecehan, dan pembiaran terhadap anak. Untuk itu mari bergabung Program Studi PG PAUD Universitas Al Azhar Indonesia.

Selamat menunaikan ibadah shaum dan selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Dr. Fidesrinur, M.Pd.
Kepala Program Studi PG PAUD
Fakultas Psikologi dan Pendidikan Universitas Al Azhar Indonesia

Universitas Al Azhar Indonesia

Pendidikan Anak Usia Dini

 

Back To Top