skip to Main Content

Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia mengikuti kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Pemantapan Kader Bela Negara

  • UAI

Selasa,  22 Nopember 2022, Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Pemantapan Kader Bela Negara dihotel Acasia Keramat Raya Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 Mahasiswa yang terdiri dari beberapa perguruan tinggi diantaranya adalah Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Univesitas Tarumanegara, Universitas Esa Unggul dan Univesitas Budi luhur

Universitas Al-Azhar Indonesia mengirim 25 (dua puluh lima) mahasiswa yang terdiri dari lintas program studi dimana sebagian besar dari mahahasiswa yang hadir tersebut adalah pengurus dan anggota dari UKKM Satma Artipena UAI yaitu UKKM yang bergerak dalam bidang anti penyalahgunaan Narkoba (Relawan penggiat anti Narkoba UAI)

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah dalam upaya menumbuhkan kesadaran generasi muda khususnya Mahasiswa akan pentingnya Bela Negara yang sekarang ini dirasa kurang disadari oleh generasi muda/milenial kita.

Acara ini dibuka dan di resmikan oleh Bpk. Drs. Taufan bakri, M.Si selaku Plt. Kepala Bidang Bina bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta. Dalam pembukaan tersebut beliau menyampaikan Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus memiliki semangat bela negara dalam kehidupan mahasiswa. Yang dimaksud dengan semangat bela negara adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka membela negara Indonesia dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh sehingga memiliki daya saing yang nantinya akan digunakan dalam dunia kerja atau setelah lulus kuliah sehingga setiap mahasiswa atau penerus bangsa memiliki semangat kompetitif yang membuat generasi penerus bangsa bisa bersaing dengan negara lain dari lingkup ASEAN , ASIA hingga seluruh dunia

Adapun nara sumber /pengisi materi di acara ini adalah :

Prof. Drs. Firdaus Syam, MA., Ph.D (Akademisi) dengan topik bahasan “Karakter Pemuda & Wawasan Kebangsaan Dalam Perwujudan Bela Negara”

Dalam materi yang disampaikan,beliau mengajak seluruh peserta terutama mahasiswa untuk belajar sungguh-sungguh karena belajar sungguh-sungguh dapat mendorong mahasiswa untuk bisa menambah wawasan, menambah pengalaman, serta dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan. Dengan belajar sungguh-sungguh merupakan salah satu upaya bela negara yang bisa ditetapkan oleh mahasiswa, karena di belahan bumi manapun mahasiswa Indonesia akan memikul tanggung jawab atas nama negaranya sehingga dengan belajar sungguh-sungguh membuat mahasiswa akan dipandang sehingga bangsa indonesia tidak dinggap remeh atau dipandang sebelah mata. Selanjutnya beliau mengajak mahasiswa untuk berwiraswasta selama menyelesaikan studinya masing-masing. Beliau berpendapat, tidak masalah rugi atau untungnya yang penting adalah pengalaman yang nantinya akan menambak skill dari mahasiswa sehingga bisa bersaing di dunia kerja yang semakin padat ini .

Drs. Drajat Wisnu Setyawan, MM (Direktur Bina Ideologi, Karakter Dan Wawasan Kebangsaan, Direktur Bina Ideologi, Karakter Dan Wawasan Kebangsaan)

Dalam materi beliau yang berjudul Dasar-Dasar dan Nilai Bela Negara Bagi Pelajar dalam Membangun Jati Diri Bangsa, beliau menjelaskan tentang dasar-dasar bela negara dari sumber yuridis atau dari bergaia macam peraturan mulai dari Undang-undang hingga pada keputusan presiden. Selain itu beliau juga mengajak mahasiswa untuk mewaspadai isu-isu yang strategis seperti Politisasi Agama, Potensi Konflik Sosial yang disebabkan isu SARA, Ujaran kebencian SARA (hate speech)/ Berita Bohong (Hoax)/ Adu Domba Sara melalui media dan Ancaman & Radikalisme Ideologi. Dalam diskusi dengan beliau, Arman Haditiansyah dari Teknik Elektro 2021 Universitas Al-Azhar Indonesia menayakan mengapa radikalisme selalu erat dengan tindakan terorisme. Pada diskusi tersebut Drs. Drajat Wisnu setyawan, MM dan Assoc. Prof. Drs. Firdaus Syam, MA., Ph.D, menjelaskan bahwa kata radilkalsime sebenarnya memiliki arti yang positif yaitu orang-orang yang dapat berpikir hingga kepada akar masalah tetapi karena akibat dari perkembangan media membuat kata radikat memiliki distorsi sehingga digunakan untuk menyebut orang-orang yang melakukan pengeboman atau pembunuhun dengan menyebutkan agama tertentu.

Mayor Jenderal TNI Rido Hermawan, M.Sc. (LEMHANAS RI), dalam materi yang beliau bawakan, beliau mengajak seluruh mahasiswa untuk memaknai krisis di Srilangka dan Ukraina. Kemudian beliau menjelaskan bahwa krisis tertebut terjadi karena pemimpinnya gagal dalam mensejaherahkan negaranya sehingga berujung pada collapsenya negar Srilangka dan Konflik antara Ukraina dan Russia . selanjutnya beliau mengaitkan hal tersebut kepada sistuasi di negara indonesia, tentang bagaimana generasi penerus bangsa dalam hal ini mahasiswa yang hadir dalam sosialisasi tersebut agar selalu menempatkan semangat bela negara di setiap aktivitasnya sehingga bila terjadi hal-hal buruk maka generasi penrus dapat mengendalikan hal tersebut sehingga bangsa indonesia tidak hanya berdaulat di dalam negerinya tetapi juga diluar negeri. Selain itu beliau mengajak mahasiswa untuk senatiasa mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang terdapat pada alinea keempat pembukaan UUD 1945.

Dari kegiatan ini mahasiswa mendapat pesan bahwa Bela Negara pada hakekatnya bukan hanya mengangkat senjata, tapi Bela Negara adalah suatu hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemajuan (kemampuan & kesejahteraan) untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa ini secara keseluruhan, diantara beberapa contoh yang disampaikan adalah jika seorang mahasiswa masuk kuliah dan belajar dengan baik maka mahasiswa tersebut sudah melakukan Bela Negara, jika seseorang melakukan dengan tertib pada suatu suatu antrian umum, jika kita mencintai produk-produk buatan Indonesia, mandiri secara ekonomi dengan mempunya usaha sendiri (walaupun usaha kecil-kecilan) semua itu adalah bagian dari Bela Negara.

Berkontribusi dalam upaya menghidupkan perekonomian rakyat juga bagian dari bela negara karena dengan begitu kita membantu untuk menghidupkan/mensejahterakan pegawai, keluarga pegawai dst. Dan hal ini juga merupakan upaya ikut serta dalam membangun perekonomian bangsa dari hulu sampai hilir.

Mahasiswa harus sungguh-sungguh dalam belajar, harus aktif untuk hadir dalam forum-forum dalam rangka pengembangan diri, mengikuti seminar, banyak baca buku, mengikuti work shop, diskusi, ikut organisasi, mengisi waktu dengan kegiatan positif dan berfikir utk berwiraswasta , tidak tergantung pada orang tua (menjadi seorang entrepreneur) adalah bagian dari bela negara.

Belajar sungguh-sungguh dan mempunyai mental yang kuat adalah dasar dari bela negara, Indonesia butuh SDM yang tangguh untuk bisa bersaing dengan bangsa lain, apalagi Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi dimana angkatan muda merupakan jumlah terbesar pada masa mendatang tersebut.

Diharapkan dari hasil kegiatan ini generasi muda/milenial kita khususnya masiswa Universita Al-Azhar Indonesia bisa meningkatkan rasa cinta tanh air dan kesadaran dalam berbangsasa dan bernegara dan juga bisa meningkatkan semangat rasa berkorban bagi bangsa dan negara tercinta ini.

Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Al Azhar Indonesia –




The post Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia mengikuti kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Pemantapan Kader Bela Negara appeared first on Universitas Al Azhar Indonesia.

Back To Top