skip to Main Content

WORLD FOOD DAY 2020 “PANGAN MASA DEPAN: TANTANGAN, SOLUSI, DAN HARAPAN”

  • UAI

Akhir pekan ini telah berlangsung webinar yang mengangkat topik yakni Pangan Masa Depan: Tantangan, Solusi, Dan Harapan dengan narasumber yang sangat ahli di bidangnya masing-masing. Narasumber pada webinar ini yakni Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang, S.TP, M.Sc selaku Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Ika Dyah Kumalasari, S.Si, M.Sc, Ph.D selaku Kepala Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan, Ir. Adhi Lukman selaku Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia dan Rustono selaku CEO Rusto Co.Ltd. Selain itu turut hadir pula berbagai praktisi dan akademisi teknologi pangan yang ada di Indonesia. Pada webinar yang berlangsung pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020 ini dibawakan materi mengenai trend pangan dan makanan untuk diaplikasikan di masa depan.

Webinar yang sekaligus memperingati Hari Pangan Sedunia ini diadakan oleh Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) dan melakukan kolaborasi dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Rektor UAI Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. Dalam sambutannya Beliau memberikan apresiasi dan motivasi agar para penerus generasi masa depan terus menciptakan inovasi dalam bidang apapun termasuk bidang pangan yang ada di Indonesia. Sambutan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia kemudian dibalas oleh Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD, beliau menyampaikan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat aktif dalam menjaga ketahanan pangan di sekitar kita.

Setelah sambutan dari kedua Rektor Universitas dan Ketua PATPI Prof. Dr. Umar Santoso, Ph.D. Materi pertama langsung dibawakan oleh Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang, S.TP, M.Sc selaku Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Menurut beliau, penting bagi kita sebagai masyarakat turut andil dalam pergerakan pemenuhan nutrisi dan pangan karena kedepannya bangsa Indonesia akan memiliki banyak generasi penerus di masa depan. Terakhir beliau menyampaikan bahwa dari sekarang setiap individu bisa memulai untuk mengadaptasikan konsep makanan yang sehat dan jumlah konsumsi makanan yang cukup. Tujuannya agar makanan yang dikonsumsi bisa sebaik mungkin dimanfaatkan tanpa ada yang harus terbuang secara sia-sia.

Materi kedua langsung dibawakan oleh Ir. Adhi Lukman selaku Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, dalam penyampaiannya Beliau menjelaskan bahwa perhatian terhadap keamanan dan kesterilan makanan menjadi poin utama di kala pandemi. Mengingat saat ini konsumsi dari konsumen yang tengah berubah, tentu membuat setiap Industri makanan harus bisa beradaptasi dengan adanya pola new normal seperti saat ini. Sebelum menutup materi kedua, Ir. Adhi Lukman mengingatkan agar kedepannya terdapat pengembangan teknologi, ekonomi dan produk yang bernilai tambah supaya terciptanya lapangan kerja yang luas serta kesejahteraan yang luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kemudian materi pun berlanjut dan dibawakan oleh Ika Dyah Kumalasari, S.Si, M.Sc, Ph.D selaku Kepala Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan. Beliau membawakan topik mengenai Trend dan Potensi Pangan Lokal Sebagai Pangan Fungsional, dalam penyampaiannya Beliau mengharapkan adanya pengembangan pangan fungsional untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat luas. Terakhir, Kaprodi Teknologi Pangan UAD ini memberikan rekomendasi berupa diperlukannya langkah pengembangan pangan fungsional yang sesuai dengan keinginan masyarakat agar dapat memperkaya nutrisi dan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan bagi setiap tubuh manusia.

Materi terakhir dibawakan oleh Rustono selaku CEO Rusto Co.Ltd. Beliau membawakan materi mengenai Pangan Lokal yang mengglobal. Menurutnya, setiap orang dapat memberikan ide dan kontribusi bagi bangsa. Termasuk dirinya yang memberikan ide untuk membawa pangan berupa tempe yang pada akhirnya dikenal oleh orang-orang yang ada di luar Indonesia. Beliau juga memberikan cerita bagaimana produk lokal ini bisa terkenal hingga ke meksiko dan Amerika Serikat, terakhir Rustono menambahkan agar jangan takut untuk berinovasi dan berfikir berbeda. Karena dengan adanya inovasi tersebut justru dapat membuat diri kita bisa berbeda dan melakukan hal terbaik untuk diri kita sendiri ataupun orang lain.

Pada penghujung acara, dibuka sesi untuk berdiskusi dan open question. Di sesi ini terdapat banyak pertanyaan dari milenials dan mahasiswa bagaimana caranya mengelola pangan sebaik mungkin serta inovasi di bidang pangan. Setelah seluruh pertanyaan dan diskusi selesai, banyak sekali ilmu yang dapat diambil dalam webinar World Food Day ini. Semoga apa yang telah disampaikan dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan berguna bagi bangsa dan negara kedepannya.

Back To Top