Mahasiswa Prodi Sastra Jepang UAI Meraih Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Jepang se-Jabodetabek yang Diadakan The Japan Foundation
Mahasiswa Prodi Sastra Jepang UAI, Ninda Murtisari berhasil meraih Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Jepang se-Jabodetabek yang diadakan The Japan Foundation pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 di Hall The Japan Foundation, Jakarta.
Lomba Pidato ini diikuti oleh 15 peserta perwakilan dari Universitas se-Jabodetabek, seperti Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, Universitas Darma Persada, Universitas Nasional, STBA LIA, STBA JIA, dll, serta perwakilan perorang maupun kursus bahasa Jepang.
Juri Lomba Pidato kali ini, terdiri dari 4 orang Native Speaker dari The Japan Foundation, Perwakilan Kedutaan Besar Jepang, Kepala Sekolah Jakarta Japanese School, serta perwakilan dari industry, dan 1 orang Nonnative Speaker dari Perhimpunan Persada.
Point yang dinilai pada lomba kali ini adalah, isi pidato, kerangka pidato, intonasi dan pelafalan, tatabahasa, waktu pidato, termasuk gerak tangan, dan juga penekanan suara terhadap apa yang ingin disampaikan kepada penonton. Untuk melihat apakah pidato yang dibuat adalah karya sendiri, maka Juri memberikan sejumlah pertanyaan mengenai isi pidato untuk dijawab pada saat itu juga.
Tema pidato Ninda kali ini adalah “結果より経過”( Kekka yori Keika ) atau dalam bahasa Indonesia “Proses Lebih Penting daripada Hasil”. Pada pidatonya, Ninda menceritakan pengalamannya sendiri yang gagal untuk masuk jurusan IPA di SMA, sehingga ia tidak bisa menggapai mimpinya sejak kecil untuk menjadi Apoteker. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk jurusan Bahasa, dan di sini ia bertemu dengan pelajaran bahasa Jepang. Ninda jatuh hati dengan keunikan bahasa Jepang, dan semakin lama semakin tertarik untuk memperdalam bahasa Jepang. Akhirnya Ninda memutuskan untuk belajar bahasa Jepang di UAI. Pada suatu hari Prodi Sastra Jepang UAI menerima tamu mahasiswa Jepang dari universitas di Jepang, pada saat itu Ninda membantu untuk menjadi penterjemah dari bahasa Indonesia ke Jepang atau sebaliknya. Ketika membantu menterjemahkan, Ninda merasa dirinya sangat bermanfaat dan membulatkan tekad untuk menjadi Interpreter. Melalui pengalaman kegagalannya, Ninda telah menemukan diri dan mimpinya! Menurut Ninda, hasil memang penting, akan tetapi proses lebih penting. Apabila kita melihat proses yang sudah kita lalui banyak sekali hal yang kita pelajari. Bagi Ninda hasil baik adalah hadiah yang dicapai atas kerja keras pada tahap proses. Dan apabila hasil yang dicapai tidak sesuai harapan, Ninda tidak akan menyerah, justru akan dapat belajar dengan mengevaluasi kembali proses yang dilalui dan berusaha memperbaiki, serta lebih semangat lagi. Di akhir pidatonya, Ninda mengatakan bahwa dia tidak menyesali kegagalannya masuk jurusan IPA, dan justru mengucapkan terimakasih terhadap kegagalan tersebut, karena dengan itu ia bisa berkembang, serta menemukan diri dan mimpinya.
Para Juara di Lomba Pidato Tingkat Jabodetabek ini, termasuk Ninda akan mengikuti Lomba Pidato Final yang akan diikuti oleh Pemenang Lomba Pidato Tingkat Daerah Se-Indonesia, pada hari Sabtu, tanggal 7 Juni 2014, di Hall Soehanna, Energy Building, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta. Untuk itu kami mohon dukungan dan doa dari seluruh sivitas akademika UAI.