Pemutaran Film Animasi dan Talk Show “Uchu Kyoudai (Space Brother)”
Pusat Studi Jepang Universitas Al Azhar Indonesia bersama The Japan foundation telah mengadakan sebuah seminar dan pemutaran animasi “Uchu Kyodai”. Pada kesempatan ini dihadiri oleh editor “Uchu Kyodai”, Yohei Sadoshima dan produser animasi “Uchu Kyodai” Koji Nagai sebagai pembicara. Acara ini dibuka dengan sambutan dari wakil rektor Universitas Al Azhar Indonesia bapak Ahmad Lubis, kemudian dilanjutkan oleh direktur umum The Japan Foundation Jakarta bapak Tadashi Ogawa.
Ratusan hadirin yang memadati auditorium Arifin Panigoro sangat antusias untuk menyaksikan film animasi ini sekaligus ingin mengetahui lebih dalam segala sesuatu tentang budaya pop Jepang yang tengah digandrungi oleh anak muda Indonesia ini. Acara diawali dengan talk show, pemutaran film “Uchu Kyoudai”, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.Talk show pertama disampaikan oleh bapak Yohei Sadoshima. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan pelajaran kepada para hadirin mengenai pekerjaan seorang editor manga. Pekerjaan tersebut adalah menemukan bakat dari penulis manga berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Jadi, seorang penulis manga tidak hanya memiliki bakat menggambar tetapi juga harus memiliki bakat berimajinasi yang tinggi untuk menciptakan cerita yang baru dan dapat diterima oleh seluruh kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa.
Tak ketinggalan juga penjelasan mengenai proses produksi “Uchu Kyoudai” yang disampaikan oleh bapak Koji Nagai, seorang produser animasi ini. Beliau mengatakan untuk memproduksi film animasi “Uchu Kyodai” ini memakan waktu sekitar lima tahun mulai dari perencanaan secara matang, penyusunan staff, stragegi promosi, hingga proses penayangan pada program TV kemudian dilanjutkan dalam film layar lebar yang ditayangkan pada 5 Mei 2012 di Jepang.
“Uchu Kyodai” merupakan cerita manga yang ditulis oleh Koyama Chuuya. Dalam cerita ini dikisahkan tentang kehidupan kakak beradik yang sama-sama berjanji semasa kecil untuk menjadi astronot dan pergi ke angkasa bersama setelah mereka melihat sebuah benda yang berbentuk UFO yang sedang terbang menuju bulan. Saat itu, Hibito mengatakan bahwa ia ingin pergi ke bulan. Sang kakak (Mutta) selalu ingin berada di depan adiknya (Hibito) dalam segala hal. Kalau Hibito ingin pergi ke bulan maka Mutta sebagai kakak harus pergi lebih jauh lagi yaitu ke Mars. Pada tahun 2025, Hibito sudah berhasil menjadi astronot dan sedang berada di NASA (National Aeronautics and Space Administration). Saat ini, ia terpilih sebagai astronot yang memiliki misi pergi ke bulan. Namun berkebalikan dengan kakaknya, Mutta justru jauh berada di belakang adiknya, Mutta di PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja yaitu perusahaan pengembangan mobil. Akhirnya Hibito mendapat kabar dari ibunya tentang kabar terkini kakaknya. Segera Hibito mengirimkan email kepada kakaknya dan pesan yang diterima oleh Mutta mengingatkan kembali kepada janji mereka dahulu. Berkat hal itu, Mutta bersemangat kembali untuk merajut impiannya sedari kacil untuk menjadi astronot dan pergi ke angkasa.
Daya tarik dari animasi ini adalah selain kualitas gambar dan kesesuaian antara karakter pengisi suara dan para tokoh animasi tetapi juga tentang pesan berarti yang disampaikan, yaitu kasih sayang keluarga dan meraih mimpi. Hibito yang sudah berhasil menjadi astronot tetapi tidak melupakan kakaknya dan mendukung kakaknya agar menjadi astronot dan bisa pergi ke angkasa. Selain itu, diceritakan pula proses untuk menjadi astronot dan tentang luar angkasa. Konon, topik tentang ruang angkasa menjadi lebih trend di kalangan pemuda jepang setelah “Uchu Kyodai” ini.
(Tulisan merupakan hasil karya dari Hafiza Rahmi, Sastra Jepang 2010)