Konfrensi Pusat Bahasa Mandarin Se-Dunia di Universitas Al Azhar Indonesia
Universitas Al Azhar Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan Tiongkok (Hanban), menggelar Konfrensi Pusat Bahasa Mandarin (PBM) se-Asia yang digelar selama dua hari di Hotel Sultan, Jakarta. Acara yang digelar tanggal 26-27 Mei 2014, dibuka di Universitas Al Azhar Indonesia pada hari Senin, 26 Mei 2014.
Universitas Al Azhar Indonesia merupakan salah satu dari 6 Perguruan Tinggi di Indonesia yang berkerjasama dengan HANBAN dalam mendirikan Pusat Bahasa Mandarin di Indonesia. Pusat Bahasa Mandarin merupakan media penting bagi hubungan internasional di bidang pendidikan Tiongkok dan merupakan lembaga kerja sama antardua Negara dan nonprofit. Lembaga ini bertujuan agar masyarakat dunia dapat memahami bahasa dan budaya Tiongkok dan menguatkan kerja sama kebudayaan pendidikan antara China dengan masyarakat dunia dalam mengembangkan hubungan harmonis antarnegara.
Hadir dalam kesempatan kali ini adalah Madam Xu Lin, Ph.D (Director-General of HANBAN and Chief Executive of the Confucius Institute Headquarters) beserta dengan rombongan dari HANBAN. Beliau mengakui saat ini Pusat Bahasa Mandarin di Universitas Al Azhar Indonesia masih yang terbaik di Indonesia.”PBM di UAI sangat berbeda, apalagi di UAI merupakan kampus yang berlatar belakang agama. Jadi sangat menarik apabila ini di padukan antara Bahasa Mandarin dengan Unsur Agama,”
Acara yang membahas mengenai rencana kegiatan pada Confucius Institute Day, the cooperation between Confucius Institute and Other Chinese Company, perkembangan HSK dan HSKK yang ada di Asia, Pelatihan dan Pembinaan Guru Bahasa Mandarin, serta rencana “Xin Han Xue (Confucius Chinese Study Program,) untuk kolaborasi atau masuk ke dalam Universitas. Terlebih dengan tingginya minat penduduk di Asia untuk mengetahui lebih dalam mengenai kebudayaan Tiongkok, maka acara ini sangat diperlukan guna memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat khususnya Indonesia. Konferensi ini mengundang delegasi-delegasi dari 32 Negara, 84 pusat Bahasa Mandarin dengan jumlah peserta sebanyak 180 Orang. Didalam acara ini akan ada sesi paralel yang akan membahas mengenai metode-metode pengajaran Bahasa Mandarin masa kini.